Kenapa Top of Mind Penting Buat Brand Baru?
Pernah nggak lo nyebut “Indomie” tiap kali denger kata mie instan? Atau otomatis inget “Aqua” pas mau beli air mineral? Nah, itu namanya Top of Mind (TOM). Dalam dunia branding, TOM adalah posisi tertinggi di benak konsumen ketika mereka langsung inget brand lo duluan dibanding kompetitor.
Buat brand baru, dapetin posisi ini memang nggak gampang. Butuh strategi jangka panjang, konsistensi, dan eksekusi yang mantap. Tapi kabar baiknya, di era digital kayak sekarang, bikin brand jadi Top of Mind lebih achievable kalau lo tahu caranya.
Artikel ini bakal ngebahas langkah-langkah dan strategi bikin brand baru lo nempel di kepala audiens dengan gaya ala Gen Z, biar gampang dicerna, relatable, dan pastinya SEO friendly.
Apa Itu Top of Mind dalam Branding?
Top of Mind adalah level awareness paling tinggi. Jadi kalau orang nyebut kategori produk atau jasa tertentu, nama brand lo langsung yang pertama muncul di kepala mereka.
Contoh gampang:
- Kopi instan = Nescafe
- Ojek online = Gojek / Grab
- Minuman soda = Coca-Cola
Dengan posisi ini, brand lo udah otomatis punya nilai tambah dibanding kompetitor. Karena orang udah inget duluan, kemungkinan besar mereka juga bakal beli produk lo.
Tantangan Brand Baru Biar Bisa Jadi Top of Mind
Brand yang baru muncul biasanya harus berhadapan sama beberapa masalah klasik:
- Kurang dikenal – Orang belum tahu lo siapa.
- Persaingan ketat – Udah ada pemain lama yang lebih dulu eksis.
- Minim budget marketing – Brand besar bisa iklan besar-besaran, brand baru sering harus kreatif dengan biaya terbatas.
- Belum punya identitas kuat – Banyak brand baru asal bikin logo atau tagline tanpa diferensiasi jelas.
Tapi santai, setiap brand besar dulunya juga pernah jadi “brand baru” yang harus berjuang dari nol.
Strategi Cara Membuat Brand Jadi Top of Mind
1. Bangun Identitas Brand yang Kuat
Brand lo harus punya identitas yang jelas dan gampang dikenali. Mulai dari logo, warna, font, sampai tone of voice. Identitas ini bikin konsumen gampang inget dan ngebedain lo dari kompetitor.
Tips praktis:
- Pilih warna yang beda dari pesaing.
- Bikin logo simple tapi punya makna.
- Tentuin gaya bahasa: santai, formal, atau gen Z banget?
2. Fokus ke Value, Bukan Cuma Produk
Jangan cuma jual produk, tapi jual value. Misalnya, kalau lo jual skincare, jangan sekadar bilang “bikin kulit cerah”. Kasih value kayak: “bikin lo lebih pede tampil natural tanpa filter.”
Orang lebih gampang inget brand yang kasih solusi atas masalah mereka, bukan sekadar produk.
3. Konsisten di Semua Channel
Brand baru sering jatuh ke jebakan: gaya komunikasi beda-beda di setiap platform. Di IG santai, di TikTok kaku, di website super formal. Itu bikin brand lo susah dikenali.
Kuncinya adalah konsistensi. Mau lo main di medsos, website, atau campaign offline, gaya komunikasi harus sama biar gampang nempel.
4. Manfaatin Digital Marketing Secara Maksimal
Era digital bikin peluang buat brand baru lebih terbuka. Lo bisa pake:
- SEO (Search Engine Optimization): biar brand lo muncul di Google.
- Social Media Marketing: bikin konten konsisten di IG, TikTok, Twitter.
- Influencer Marketing: gandeng KOL yang relate sama target market lo.
- Paid Ads: iklan tertarget di Facebook Ads, Google Ads, atau TikTok Ads.
Semakin sering orang liat brand lo, semakin kuat kemungkinan brand lo jadi Top of Mind.
5. Bikin Konten yang Relatable dan Viral
Konten adalah senjata paling murah tapi powerful. Brand baru bisa langsung melejit kalau punya konten yang viral. Caranya?
- Ikutin tren tapi kasih sentuhan khas brand lo.
- Pake storytelling, biar audiens merasa “gue banget.”
- Gunakan bahasa sehari-hari yang sesuai target pasar.
6. Bangun Community, Bukan Cuma Customer
Brand yang punya komunitas kuat lebih gampang jadi Top of Mind. Misalnya, brand kopi bikin event nongkrong bareng atau brand fashion bikin group online untuk diskusi tren outfit.
Komunitas bikin konsumen merasa punya keterikatan emosional, bukan sekadar beli produk.
7. Gunakan Campaign yang Konsisten dan Kreatif
Bikin tagline yang gampang diingat. Contoh:
- Nike = Just Do It
- Tokopedia = Mulai Aja Dulu
Brand baru juga bisa bikin tagline simple dan konsisten dipakai di semua platform. Semakin sering dipake, semakin gampang orang inget.
8. Customer Experience Harus No. 1
Kalau brand lo punya pelayanan buruk, jangan harap jadi Top of Mind. Pengalaman pelanggan itu penting banget. Dari respon chat cepat, pengiriman tepat waktu, sampai kemasan yang rapi—semua bisa jadi faktor orang inget brand lo.
Tools Digital Biar Brand Lo Cepet Jadi Top of Mind
- Google Trends: liat tren kata kunci biar konten lo tepat sasaran.
- Canva / Figma: desain branding yang konsisten dan menarik.
- Hootsuite / Buffer: scheduling postingan medsos biar konsisten.
- SEO Tools (Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest): buat analisa keyword.
Dengan tools ini, lo bisa ngehemat waktu dan tetap jalan strateginya.
Studi Kasus Brand Baru yang Jadi Top of Mind
- Kopi Kenangan – awalnya brand kopi lokal, tapi dengan konsistensi branding, digital marketing, dan komunitas, sekarang udah nempel banget di kepala orang.
- Erigo – brand fashion lokal yang konsisten pake digital marketing, akhirnya bisa tembus New York Fashion Week.
- MS Glow – dengan strategi influencer marketing dan komunitas reseller, jadi salah satu skincare lokal Top of Mind di Indonesia.
Langkah Praktis Biar Brand Baru Lo Bisa Jadi Top of Mind
- Riset kompetitor dulu.
- Tentuin target market spesifik.
- Bangun branding yang konsisten.
- Main di digital marketing (SEO, Ads, Sosmed).
- Ciptain value, bukan cuma produk.
- Bangun komunitas loyal.
- Evaluasi rutin dan adaptasi tren baru.
Konsistensi Diferensiasi dan Keberanian
Jadi Top of Mind buat brand baru emang butuh effort gede, tapi bukan mustahil. Kuncinya adalah konsistensi, diferensiasi, dan keberanian buat tampil beda.
Dengan branding kuat, konten kreatif, digital marketing yang tepat, dan fokus ke customer experience, brand lo bisa jadi pilihan pertama yang langsung keinget di kepala konsumen.
Ingat, brand besar dulu juga mulai dari nol. Yang bikin mereka bisa nempel di kepala orang adalah strategi branding jangka panjang. Jadi kalau lo punya brand baru, jangan takut bersaing. Dengan eksekusi yang tepat, bukan nggak mungkin suatu hari orang nyebut kategori produk langsung inget brand lo duluan.